Sabtu, 17 Maret 2012

Cacing Tambang


Famili        : Ancylostomatidae
Nama lain  :  Hookworm
Penyakit    :  Ankilostomiasis , infeksi cacing tambang

Pada manusia ada 2 spesies utama :
  -
Ancylostoma duodenale
  -
Necator americanus
  - (
Ancylostoma ceylanicum), aslinya pada kucing dan 
                                                         
anjing

Pada hewan, tapi dapat mengganggu manusia :
  -
Ancylostoma brasiliensis, pada kucing dan  anjing
  -
Ancylostoma caninum, pada anjing



Sejarah :

-
Tahun 1838 , Dubini menemukan A.duodenale
-
Tahun 1905-1911, Looss, siklus hidup nya
-
Tahun 1902, Stiles menemukan Necator americanus

Distribusi geografik :

 
Ancylostoma duodenale : pada iklim sedang
 
Necator americanus       : pada iklim tropik 



MORFOLOGI

- berbentuk silindrik & bengkok, putih kelabu , kecil
   .
betina : 9 - 13 x 0,4 - 0,6 mm
   .
jantan : 5 - 11 x 0,3 - 0,45 mm
-
cuticula cukup tebal
-
ujung ekor :
   .
betina runcing
   .
jantan terdapat bursa copulatrix, organ seperti payung
     yang
ditegakkan oleh ruji-ruji dari chitine yang
    
susunannya  khas untuk tiap spesies.

    
Di dalam bursa terdapat 2 buah spiculae yang langsing        
     panjang


Morfologi
*Ancylostoma duodenale
*Arah kepala : mengikuti lengkung tubuh ( huruf c )
*Letak vulva :di posterior pertengahan tubuh
*Rongga mulut : di bagian ventral, mempunyai 2 buah gigi yang hampir sama besar di tiap sisi
*Bursa copulatrix : melebar, ruji dorsal bercabang tiga


*Necator americanus
*berlawanan lengkung tubuh ,spt menengadah ke atas spt bentuk kail ( huruf s )
*Di anterior pertengahan tubuh
*2 buah lempeng pemotong semilunar di ventral, 2 buah yang agak kecil di dorsal
*Memanjang dan bulat, rujin dorsal pendek bercabang dua

Telur
Wet mount
bulat lonjong
kulit terdiri dari 1 lapis hyaline yang transparan
ukuran  57 - 76 µm x 35 to 47 µm

Biologi

-
Habitat cacing pada mukosa usus halus, duodenum dan 
  
bagian atas   ileum.
-
Menempelkan diri , menggigit sebagian mukosa usus 
  
sambil menghisap  darah hospes dibantu dengan adanya  
  
antikoagulan yang disekresi   cacing.
-
Jumlah darah yang dihisap dapat dideteksi dengan 
   
radioisotop Cr 51,
  .
pada Ancylostoma duodenale perhari : 0,2 mm
  .
pada Necator americanus perhari : 0,034 mm

 Jumlah telur yang dihasilkan oleh
   .
Ancylostoma duodenale 20.000 /hari
   .
Necator americanus  10.000/hari

-
Jangka waktu ketahanan hidup
  .
Ancylostoma duodenale  6 -8 tahun
  . Necator americanus  4 -5 tahun

Siklus hidup

Telur dikeluarkan bersama tinja –- waktu 1-2 hari pada kondisi optimal menetas –- larva rhabditiform ( bersifat aktif, pendek gemuk, mencari makan dari debris ) –- 5 hari larva filariform ( langsing, non feeding, infektif bagi manusia )---
menembus kulit pada dorsum pedis /kulit tangan ( pekerja tambang/petani ) --- pembuluh darah --- jantung --- paru-paru--- menembus alveoli disebutlungmigration ”--- oesophagus --- usus halus--- cacing dewasa.

 
Kondisi optimal :

-
tanah bersifat lepas (pasir), pertukaran hawa/oksigen
-
kelembaban cukup, suhu 23 – 30 C
- tidak terkena matahari langsung

Cara infeksi

- penembusan kulit
- per oral :
     . Larva
menembus oesophagus --- aliran darah ----- 
      
terjadi  lung migration

     . Larva
melalui mulut langsung tertelan sampai di perut 
        ---- 
dewasa di  usus ( hanya pada A.duodenale )

Waktu prepaten :

   -
waktu yang diperlukan mulai dari infeksi sampai 
    
menjadi  dewasa.
   - sekitar 5 – 6 minggu

Gejala klinik

1. Karena migrasi larva
2.
Karena cacing dewasa

 
1. Gejala karena migrasi larva

*
gejala pada kulit akibat penembusan larva, mengakibatkan 
   dermatitis
lokal, inflamasi, berupa erythematous papulavesikel 
  
dengan oedema lokal. “ ground itch. 
  
Bisa berlangsung sampai 2 minggu. Sering terjadi infeksi sekunder.

*
gejala akibat larva di jaringan paru, nyeri tenggorokan, batuk,mirip 
  
gejala  pharyngitis

*
gejala di tactus digestivus, nyeri epigastrium,gangguan
  
pencernaan, hilang nafsu makan, diare, kadang konstipasi

Cutaneous larva migrans
Creeping eruption
Larva dari cacing tambang pada anjing/kucing ber migrasi melalui kulit
Akibat kontaminasi dari faeces anjing/kucing
Lebih sering pada anak-anak
Menimbulkan ke merahan, rasa gatal

2.Gejala karena cacing dewasa

* gejala pada abdomen
*
gejala anemia , terjadi secara perlahan sesuai infeksi yang 
  
menahun
   Anemia
gizi besi, hipochromic micrositik

Faktor yang berperan sebelum timbul anemia:
- jumlah cacing tambang / intensitas infeksi
-
cadangan zat besi penderita
-
nutrisi

Patokan untuk menentukan terjadinya anemia :
Pada wanita dan anak-anak, beratnya infeksi dengan hitung telur per gram tinja = 2000,  sedang pada laki dewasa = 5000

Anemia yang berkepanjangan akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik maupun mental.
Diagnosa

*
Mikroskopis menemukan telur cacing di tinja

          .
Spesimen tinja --- fiksasi dengan 10% formalin --- 
            
konsentrasi dengan formalin-ethyl asetat ,
            
melalui tehnik sedimentasi --- wet mount

*
Hitung telur per gram tinja

         -
memperkirakan intensitas infeksi
         -
untuk mengevaluasi hasil terapi

Terapi

-
Mebendazol ( Vermox ) , 2x100mg selama 3 hari berturut-turut
-
P yrantel pamoate ( Combantrin ), dosis tunggal 10-20mg/kgBB

Untuk pengobatan massal harus dipertimbangkan :

- harga
-
obat harus mudah didapat
-
tidak toksik, efek samping rendah
-
jenis cacing yang paling menonjol
-
harus efektif
- untuk anemia , preparat besi per oral

Pencegahan

-
Pengobatan penderita
-
Mengatur pembuangan tinja, pembuatan latrin
-
Pendidikan tentang higiene kesehatan
-
Anjuran memakai alas kaki pada daerah 
   endemis 








0 komentar:

Posting Komentar