Sabtu, 17 Maret 2012

Parasitologi Kedokteran


  • Parasitologi kedokteran : Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari parasit-parasit yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
  • Parasit : Organisme hidup yang mendapatkan makanan dr organisme hidup lainnya dan hidupnya sangat bergantung pada organisme lain.
  • Host = Hospes = Induk Semang ---> organisme yang mengeluarkan parasit dari tubuhnya oleh karena parasit hidup menumpang padanya.
  • Hubungan timbal balik antar organisme hidup:
    • Simbiosis Mutualisme : hub. antara 2 organisme hidup dimana kedua organisme hidup sama2 diuntungkan.
    • Simbiosis Parasitisme : hub. antara 2 organisme hidup dimana satunya diuntungkan dan satunya dirugikan.
    • Simbiosis Commensalisme : hub. antara 2 organisme hidup dima satunya diuntungkan dan yang lainnya tdk dirugikan.
  • Penyakit Zoonis : Penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan sebaliknya.
  • Golongan parasit : berdasarkan cara hidup dari tempat hidup, sesuai kemampuan parasit menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup.
    • Ekto-parasit (Ectozoa) : hidup diluar tubuh host (permukaan tubuh host, kulit, rongga telinga)
    • Endo-parasit (Entozoa) : hidup didalam tubuh host (rongga tubuh, usus, darah)
  • Jenis Parasit :
    • Temporary-parasite : parasit yang hidup didalam tubuh host hanya untuk sementara waktu saja, belum sampai menimbulkan penyakit.
    • Permanent-parasite : parasit yang sepanjang hidupnya berada didalam tubuh host.
    • Obligatory-parasite : parasit yang harus hidup parasitik didalam tuuh host, diluar tubuh host tidak dapat hidup.
    • Facultative-parasite : parasit yang hanya akan hidup secara parasitik jika kebutuhan hidupny meningkat.
    • Accidental-parasite : parasit yang secara tidak sengaja menumpangi host (host sebenarnya bukan host yang biasa ditumpanginya), tidak sampai menimbulkan penyakit yang luas. ex: kutu pada anjing yang menghisap darah manusia.
    • Spurious-parasite : parasit yang masuk kedalam tubuh host, mis: usus tanpa menimbulkan keluhan/kelainan pada tubuh host, kemudian keluar dari tubuh host tanpa mengalami perubahan apapun.
  • Golongan-golongan host :
    • Definitive host : host yang mengeluarkan parasit dewasa / host yang menjadi tempat reproduksi seksual parasit. Mis : Ascaris lumbricoides , berkembang menjadi dewasa didalam tubuh manusia dan mengadakan reproduksi seksual didalam tubuh manusia.
    • Intermediate host : host sementara yang menjadi tempat hidup stadium larva parasit, tapi ada beberapa parasite yang membutuhkan dua intermediate host. Mis: manusia adalah intermiadiate host dari Plasmodium malaria.
  • Medical Parasitology :
    • Medical Helminthology : cacing-cacing ( Helminths)
    • Medical Protozoology : protozoa (binatang bersel satu), mis : amoeba
    • Medical Entomology : Arthropoda (serangga)

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASIT
  • Stadium Infektif : penularan penyakit parasit dari satu host ke host lainnya. Dan dapat mencapai tubuh manusia melalui beberapa jalan :
    • kontaminasi makanan n minuman : kista Entamoeba coli , telur Ascaris lumbricoides, larva Taenia solium pada daging, metacercaria Fasciolopsis buski bersama sayuran.
    • kontaminasi kulit atau membran mukosa : larva filariform Cacing Tambang dan Strongyloides stercoralis menembus kulit sehat, cercaria Schistosoma.
    • Gigitan serangga : Malaria, Trypanosomiasis, Filariasis.
  • Gejala yang ditimbulkan berbeda antara satu individu, tergantung pada :
    • Pada infeksi protozoa : jumlah parasit, penyebaran dalam tubuh/ organ, sifat parasit. Mis : E. histolytica , trophozoite dapat menghasilkan toxin histolitik yang dpat merusak jaringan dan pada malaria, plasmodium dapat merusak sel darah merah.
    • Jumlah cacing didalam tubuh, tempat hidup parasit cacing, baik bentuk dewasa, larva atau telur.
    • Sekresi / ekskresi dari larva/ protein asing dari cacing yang mati, menimbulkan gejala alergi. Mis : creeping eruption dan eosinofilia oleh larva cacing tambang. Loffler syndrome        akibat migrasi larva Ascaris, Strongyloides dan cacing tambang.
  • Penyakit cacing pada umumnya menimbulkan :
    • gejala klinik yang mirip antara satu dengan lainnya.
    • kadang gejala klinik yang tidak spesifik seperti infeksi bakteri / virus lainnya.
    • diagnosa pasti ditegakkan dengan ditemukan parasit penyebab, dengan Pemeriksaan Laboratorium : 
    • a. Darah : malaria, leishmaniasis, filariasis
      b. Tinja   : amoebiasis, infeksis cacing usus, cacing tambang
      c. Sputum : amoebiasis paru,
      d. Biopsi jaringan dan organ, filariasis, trypanosomiasis gambiense
  • Untuk membantu menegakkan diagnosa penyakit parasit, antara lain : pemeriksaan serologi, tes kulit, biokimia darah, sitologi sel darah.
  • Pengobatan :
    • diusahakan langsung sampai ke parasitnya sendiri, mis : untuk infeksi cacing usus, obat diberikan melalui mulut dan tidak diserap usus. Untuk parasit pada jaringan diberikan obat yang bekerja pada parasitnya tapi tidak merusak jaringan sekitar.
  • Usaha pemberantasan :
    • pengobatan kepada penderita karena sebagai sumber infeksi.
    • mencegah penularan terhadap sekitar.
    • memberantas sumber infeksi / reservoir host
    • memberantas vektor penular penyakit / intermediate host
    • perbaikan sanitasi lingkungan dan perorangan.
    • menjaga kebersihan makanan dan minuman, menghilangkan sampah dan genangan air.
    • memperbaiki cara hidup sesuai prinsip kesehatan.

0 komentar:

Posting Komentar