Senin, 06 Februari 2012

Enchepalophaty Hepaticum

0 komentar
Gagal Hati (Hepatic Failure)

  • > 80-90% kehilangan fungsi hati.
  • Regenerasi sel hati jarang. (Pengobatan hanya dapat dilakukan transplantasi hati)
  • Kematian 70-95%
  • Pasien akan meninggal dalam 2-3 minggu
  • Penyebab lain :
  • Obat-obatan (Halothane. Tetracyclines, Jamur beracun)
  • Perlemakan hati akut saat kehamilan


Gambaran Klinis
  •  Jaundice, Hiperalbuminemia, Hiperammonemia.
  •  Fetor Hepaticus (bau badan khas yang terkait dengan pembentukan mercaptan)
  •  Hyperestrogenemia: eritema palmaris, spider angioma kulit (Satu atau dua esp normal pada kehamilan), hipogonadisme, Ginekomastia.


Komplikasi

  • Koagulopati (↓ sintesis faktor pembekuan di hati)
  • Kegagalan multi-organ
  • Hepatik ensefalopati ( Amonia)
  • hepatorenal sindrom


Sirosis
  • Sirosis hati adalah istilah histopatologi (xirros = menyusut & keras)
  • Penyakit kesebelas penyebab utama  kematian di Amerika Serikat.
  • Di Amerika Serikat, alkoholisme kronis dan hepatitis C adalah penyebab paling umum
  • 3 Karakteristik :
  1. Fibrosis: band halus atau septa yang luas dari triad portal ke vena sentral atau vena sentral ke vena sentral. (Fibrosis : Irresversible dan menyebabkan portal HTN)
  2. Nodul2 --> regenerasi sel hepatosit.
  3. Kehilangan arsitektur dari seluruh hati






Sirosis Hati

  • Penyebab Terbesar :
  1. Alkohol - (60-70%) yang disebut ASH (umum di barat)
  2. Kriptogenik sirosis disebut NASH 
  3. Virus Hepatitis B dan C (Negara tropis)

  •  Untuk praktek klinis, sirosis hati dapat didiagnosis jika ada dua sindrom klinis: 
  1. Kegagalan Hepatoseluler, atau
  2. Sindrom Portal Hipertensi



Hepatocellular Failure Syndrome (HFS)


HFS terdiri dari:

  • Rambut Rontok
  • Hiperpigmentasi
  • Jaundice
  • Spidernaevi (leher, dada bagian atas (depan-belakang), lengan atas)
  • Ginekomastia, atrofi testis, gangguan periodisitas
  • Asites (oedema pd bag perut)
  • Liver Palm
  • Kuku berwarna putih (white nail)








Sindrom Portal Hipertensi (PHS)

PHS terdiri dari :
  • Varises pada esophagus dan rectum ( haemorrhoid)---> dapat dideteksi jika varix pecah sebagai :
  • hematemesis melena
  • pendarahan pada rektum (haematochezia / enterorrhagia )


  • Vascular Collateral pada dinding perut--> hal ini penting untuk menentukan arah dari bagian ini.
  • Splenomegali
  • Asites
  • Edema pada bagian ekstremitas bawah




Komplikasi dari Sirosis
  • Portal Hipertensi
  • varises, asites, hipersplenism 


  •  Disfungsi Sintetis
  • Koagulopathi, Enchelopathi hepaticum


  • Immunodefisiensi, infeksi--->  Spontaneus bacterial peronitis
  • Hipoalbuminemia--> malnutrisi
  • Hepatoseluler--> karsinoma
  • Hepato-renal sindrom


Hepatic Enchephalopathy
  • Gangguan SSP dan transmisi neuromuskuler
  • Gangguan kesadaran & tidur, (kelainan perilaku, kebingungan, pingsan, koma,kematian)
  • Perubahan EEG, anggota tubuh kaku dan hiperreflexia.
  • Kejang (seizures) dan asteriksis (flapping tremor of outstretched hands)
  • Patogenesis : Hilangnya fungsi hpatoseluler dan tingkat paparan amonia ke otak berlebih.

Etiologi
  • Kegagalan hati fulminan ---> karena nekrosis hepatoseluler akut
  • virus hepatitis akut yang parah, obat/racun, perlemakan hati akut saat kehamilan.


  • Penyakit hati kronis ---> karena satu atau lebih faktor mempercepat berpotensireversibel
  • semua jenis sirosis (70%), pembedahan diinduksi portal-cava shunt, kanker hati primer






Patogenesis

  • Bahan beracun yang berasal dari substrat nitrogen dalam usus dan melalui hati
  • Faktor pengendali / mekanisme:
  • Amonia neurotoksitas
  • Sinergis neurotoksin
  • Hipotesis ketidakseimbangan inhibisi rangsangan neurotransmitter dan asam amino plasma  
  • Hipotesis asam γ-aminobutyric


Amonia Neurotoksitas

  • Produksi Amonia : hasil degradasi dari urea atau protein
  • Penghasil utama : usus ( normalnya 4 gram/ hari)
  • Penghasil lain : ginjal dan otot rangka
  • Peningkatan amonia: terdeteksi pada 60% ~80%
  • Keracunan Ammonia---> mengganggu metabolisme cerebral:
  • Penipisan asam glutamat, asam aspartat dan ATP
  • Depresi aliran darah otak dan konsumsi oksigen 






Inhibisi Rangsangan Neurotransmitter

  • Peningkatan asam amino aromatik (AAAS):
  • Tirosin, Fenilalanin, Triptofan
  • Karena kegagalan deaminasi hati


  • Penurunan rantai cabang asam amino (BCAAs): 
  • Valin, leusin, isoleusin
  • Karena metabolisme meningkat otot rangka dan ginjal atau meningkat insulin


  •  Penurunan sintesis neurotransmitter normal:
  • L-Dopa, Dopamin, Noradrenaline


  • Peningkatan sintesis neurotransmiter salah:
  • Octopamine, Triptofan, Serotonin 



Hipotesis γ-aminobutyric acid

  • γ-aminobutyric acid (GABA):
  • Prinsip penghambatan neurotransmitter
  • Dihasilkan dalam usus oleh bakteri
  • Bypasses the diseased or shunted liver


Patohistologi
  • Otak mungkin normal atau edema cerebral( terutama pada gagal hati fulminant)
  • Pada pasien dengan penyakit hati kronis: peningkatan jumlah dan pembesaranAstrosit
  • Dalam kasus yang sangat lama: korteks tipis, kehilangan serat neuron, laminar, nekrosis, piramida demielinasi saluran


Manifestasi Klinik

Pada gagal hati akut:
  • Muncul secara spontan
  • Demam tinggi, takikardi, takipnea, hiperventilasi
  • Disfungsi hati parah yang fatal + kemunduran mental mendadak---> koma / kematian.

Pada gagal hati kronik :
  • Onset berbahaya
  • Ditandai dengan perubahan halus dan/ atau perubahan kesadaran bertahap, personalisasi, kecerdasan berbicara
  • Terganggu kesadaran: kelambatan, mengantuk, Disorientasi, kebingungan, koma
  • Perubahan kepribadian: kekanak-kanakan, mudah tersinggung
  • Intelektual kerusakan: ketidakmampuan untuk menghasilkan desain sederhanadengan balok atau pertandingan, Reitan jejak pengambilan tes, grafik menulis Harian
  • Pidato: lambat, suara cadel, monoton
  • Flapping tremor (asterixis)
  • Fetor hepaticus












Laboratorium dan Tes Lainnya
  • Serum Ammonia ---> Peningkatan Ammonia Serum 60-80%
  • Khususnya pada kronik HE dengan 
  • portosystemic shunting 



  • Electroencephalogram (EEG)
  • Perlambatan parah dalam frekuensi delta dan teta
  • Membangkitkan potensial 


  • Variasi, kurangnya spesifitas dan sensitifitas. 


Differential Diagnose
  • Hipoglikemia
  • Uremia
  • Ketoasidosis Diabetes
  • Non Ketonik Hiperosmolar Sindrom
  • Subdural Hematoma
  • Infeksi Serebrospinal


Treatment

Strategi pengelolaan HE
  • Mengidentifikasi dan memperbaiki penyebab pencetus
  • Memulai terapi penurunan ammonia
  • Meminimalkan komplikasi medis potensial dari sirosis dan kesadaran depresi


Identifikasi dan pengobatan dari faktor pencetus

Penatalaksaan Penting :
  • Pendarahan : itu harus dikendalikan
  • Azotemia : rehidrasi, memperhatikan faktor prerenal lain
  • Hilangkan sedatif / penenang / obat-obatan serupa





Pengelolaan
  • Supportive Care
  • Koreksi cairan, elektrolit, glukosa, ketidaknormalan asam-basa
  • Manajemen edema serebral, bakteremia
  • Memulai terapi penurunan kadar ammonia
  • pembersihan usus
  • Antibiotik: Neomycin: 2 ~ 4g / D (4 ~ 6g / D), Metronidazol: qid 0.2g seefektifneomisin
  • Pembatasan protein diet: 40-60 g / hari
  • Lactulosa
  • Administrasi BCAAs: pemberian oral atau parenteral
  • Transplantasi Hati












Jumat, 03 Februari 2012

JAUNDICE DAN PENDEKATAN KLINISNYA

0 komentar
BILIRUBIN

  • Pigmen kuning yang merupakan produk akhir dari katabolisme Hb.
  • Diproduksi oleh sistem retikuloendotelial.
  • Dilepaskan ke dalam plasma dan berikatan dengan albumin.
  • Terjonjugasi di hepatosit dan dikeluarkan melalui saluran empedu ke small intestine.

DEFINISI
  • Jaundice : Warna kuning pada skelera, kulit, selaput lendir akibat timbunan pigmen empedu.
  • Normal Serum Bilirubin (SB) adalah 0.3-1,0 mg/ dL.
  • Jaundice terjadi jika kadar serum bilirubin (SB) > 1 mg/dL
  • Secara klinis terdeteksi jika serum bilirubin 2-2,5 mg/dL atau tinggi (2x normal)





METABOLISME BILIRUBIN DI GINJAL






PATOFISIOLOGIS
  • Over Produksi Bilirubin (Hemolitk)
  1. Dari eritrosit yang mengalami hemolisis.  
  2. Prekursor eritrosit yang mengalami lisis---> ineffective erythropoesis.

  • Gangguan fungsi hati (Hepatitis)
  1. Disfungsi hepatoseluler dalam menangani bilirubin ---> uptake, metabolisme dan eksresi bilirubin.

  •  Obstruktif Saluran Empedu (Obstruktif)
  1. Kolestasis Intrahepatic
  2. Obstruksi Ekstrahepatik (Surgical Jaundice)


PENAMPAKAN KLINIS JAUNDICE

  • Terdapat oedema dan kulit gelap.
  • Yang mudah untuk diamati:
  1. Skelera
  2. Urin gelap 
  3. Kulit berubah warna--> kuning
  4. Mucosa – hard palate (in dark skinned)
  5. Kulit dan skelera merona hijau---> akibat biliverdin---> long standing jaundice.
  6. Generalized pruritus --> Obstructive Jaundice


BILIRUBIN TERKONJUGASI ( >> dlm serum)

  • Diproduksi tapi tidak dieksresikan.
  • Metabolic defect.
  • Intra/ekstra hepatic obstruction.

BILIRUBIN TAK TERKONJUGASI (>> dlm serum)
  • >> produksi yang melebihi kemampuan sel hati untuk mengkonjugasinya.
  • Ex : Anemia Hemolitik, Hemoglobinopathies, in-born error of  metabolism, reaksi transfusi.


CLUES FROM HISTORY TAKING (1)
  • Riwayat keluarga ( family history) : Gilbert, Rotor, Crigler-Najjar, Dubin-Johnson, Sickle Cell.
  • Lamanya Jaundice--> Akut/ kronis
  • Nyeri perut v/s painless jaundice.
  • Secara bertahap mengalami gejala ---> Obstruksi hati / kantung empedu.
  • Akut disertai dengan nyeri perut ---> acute cholangitis 2nd to choledocholithiasis
  • Painless jaundice pada orang tua dengan epigastric mass dan penurunan berat badan---> obstruksi kantung empedu dari keganasan ( pankreas)

CLUES FOM HISTORY TAKING (2)
  • Dengan demam, malaise, myalgia ---> hepatitis virus, bakteri, sepsis
  • Arthralgia, rash (ruam), glands; --> pruritus obstructive
  • Nafsu makan (apetite) --> Hepatoseluler / keganasan
  • Penurunan berat badan ---> keganasan ( Malignancy) -- CAH
  • Warna feses --> chalky white ( putih kapur) --> obstruksi
  • Riwayat transfusi, pergaulan (promiscuity), IDU
  • Penyalahgunaan alkohol, obat---> INH. Largactil
  • Hepatomegali disertai edema, JVD, dan gallop --> CHF

TEA LIKE URINE ---> DIFFERENTIAL DIAGNOSE
  • Bilirubin dalam urin karena Jaundice (CB)
  • Konsentrat urin saat dehidrasi
  • Sindrom kekurangan cairan ( Fluid deprivation syndromes )
  • Penggunaan Sulfasalazine---> untuk Colitis
  • Penggunaan Rifampicin, Pyridium, Clofazamine dan Thiamine
  • Red urine – Porphyria
  • Hemoglobin & Myoglobinuria, Hematuria
  • Dark black urine pada Ochronosis
  • Ekresi melanin dari melanoma.






















CHEST PAIN (NYERI DADA)

0 komentar

ØDifferential of The Chest Pain
    - Keluhan paling sering utk Penyakit Jantung
     -
Tapi banyak Non Cardiac
ØHistory  sangat penting.

Anamnese
ü Terus menerus/kadang-kadang
ü Lamanya
ü Posisi Tubuh
ü Pemicu : exercise, emosi, Food, posture,  movement, breathing
ü Penjalaran
üKwalitas : crushing, burning, stabbing


RPD (
riwayat penyakit dulu)
1.PJK
2.Gastric problem
3.Post Operasi Thorax
4.Pericarditis
5.Hipertensi, DM


Differential diagnosis of chest paiN



Pemeriksaan
Inspeksi :
§ Shock : pucat, keringat      myocardial infarction
                                               dissecting aorta
    pulmonal embolism
§ Nafas tampak berat      heart failure
§ Mual, muntah       gastric problem
§ Batuk        heart failure, pneumonia

Palpasi + Auscultasi
vPulse & blood pressure : hipo & hipertensi, bradycardia, tachicardia, irreguler pulse
v Pucat, Cyanosis
v JVP (jugular venous pressure)
v Carotid pulse waveform
v Apex cardis
v Pericardial rub, S III, murmur

Characteristics of different types of chest pain


Blood Test
oD L
oCardiac biomarkers : CKMB, Troponin T
oFungsi Renal
oBlood Gas
oLFT (liver function tests)


Pemeriksaan
Penunjang

ØEKG
Ø Thorax Foto
Ø Echocardiography
Ø CT Scan
Ø MRI
Ø Exercise tolerance test


First line test to exclude a chest pain emergency