Sabtu, 25 Oktober 2014

Dermatitis Atopik (DA)

1 komentar
Haloo.. mumpung ada waktu jadi pengen nulis beberapa kasus penyakit yang sering dijumpai di poli kulit ya. (lagi di stase kulit soalnya) xD
Ada banyak sih, cuma mungkin aku cicil aja ya buat nulisnya. Ya yang pertama aku bahas mungkin Dermatitis Atopik.

Apa sih dermatitis atopik itu???? Seperti apa sih penyakitnya? Bisa sembuh gak? itu sih yang sering ditanyakan pasien ke dokter. Aku bahas singkat aja ya kalau mau lebih lengkap bisa baca buku, hehe. Oia sumber yang aku baca ini dari buku Fitzpatrick's ya.

Dermatitis atopik adalah kelainan kulit yang bisa bersifat akut, subakut, atau kronik dan penyakit ini merupakan penyakit yang residif atau kumat-kumatan, jadi bisa kena dari bayi, terus kena lagi usia anak-anak sampai dewasa.
Dari onset usia 60% terjadi pada tahun pertama, 30% muncul pertama saat usia 5 tahun, dan hanya 10% ditemukan DA saat usia antara 6-20 tahun. dan sering ditemukan pada laki-laki daripada perempuan.
Ini merupakan penyakit turunan (berhubungan dengan genetik meskipun hal tersebut belum dapat dipastikan) tapi ditemukan 60% orangtua dengan DA memiliki anak dengan DA, dan prevalensi DA pada anak-anak lebih tinggi (81%) ketika kedua orangtua memiliki riwayat DA.


Dermatitis Atopik tipe Infantil

Patogenesis pada DA belum dapat dipastikan, salah satunya karena adanya interaksi yang kompleks antara lapisan kulit, genetik, farmakologi, dan faktor imunologi. Dimana terjadi reaksi Hipersensitivitas tipe I (igE) yang terjadi akibat pelepasan bahan vasoaktif dari sel mast dan basofil yang disensitisasi antigen dengan IgE.  Sel langerhans memiliki afinitas yang tinggi terhadap reseptor IgE dimana melalui proses tersebut reaksi seperti dermatitis dapat terjadi. Proses inflamasi/ peradangan pada DA merupakan kontribusi dari sel TH-2 dan TH-1 dan infiltrasi T sel pada DA akut berhubungan dengan pengaruh IL-4 dan IL-3, sedangkan pada DA kronik terjadi peningkatan IL-5, Granulocyte-Macrophage Colony-Stimulating Factor (GM-CSF), IL-2, dan gamma interferon. Inflamasi kulit pada DA memperlihatkan pola bifasik pada aktivitas T sel.

Ruam kulit pada DA :

  • Akut :
    • Makula eritematosa dengan batas yang tidak jelas, papula, dan plak dengan atau tanpa skuama.
    • Erosi yang basah disertai krusta. Linear atau punctat akibat dari garukan dan bisa terjadi infeksi sekunder akibat bakteri S. aureus yang terlihat erosi yang basah dan/atau pustula (biasanya folikular)
    • Kulit mungkin sangat kering, pecah-pecah, atau bersisik.
  • Kronik:
    • Likenifikasi akibat garukan yang berulang (siklus gatal-garuk-ruam-gatal-garuk)
    • Likenifikasi folikular (biasanya pada orang kulit hitam dan coklat)
    • Fisura : nyeri terutama pada daerah fleksor, telapak tangan, jari-jari, dan telapak kaki.
    • Lipatan infraorbital dibawah lipatan mata ( Dennie-Morgan sign)
Diagnosis dapat ditegakkan hanya dengan anamnesa dan ditemukan 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor.


  • Kriteria Mayor :
    • Pruritus (gatal)
    • Dermatitis di muka atau ekstensor (bayi dan anak) atau fleksor (dewasa)
    • Dermatitis kronik atau residif (sudah lama dan berulang)
    • Riwayat atopi pada penderita atau keluarga. (riwayat atopi : asma, rhinitis alergi, dermatitis atopik, konjungtivitis alergika)
  • Kriteria Minor :
    • Xerosis ( kulit kering)
    • Infeksi kulit ( S.aureus, Herpes simplex, HPV, Molluscum kontagiosum)
    • Dermatitis nonspesifik pada tangan atau kaki.
    • Iktiosis vulgaris / hiperliniar palmaris / keratosis pilaris
    • Pitiriasis alba (biasanya orang bilang terataken)
    • Dermatitis di papila mamae
    • White dermatographism
    • Keilitis
    • Lipatan infraorbital Dennie-Morgan
    • Konjungtivitis berulang
    • Keratokonus
    • Katarak subkapsular anterior
    • Orbita menjadi gelap (racoon's eyes)
    • Muka pucat / eritema
    • Gatal bila berkeringat
    • Intoleransi terhadap wol / pelarut lemak
    • Aksentuasi perifolikular
    • Alergi makanan
    • Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau emosi
    • Tes kulit alergi tipe 1 positif
    • Kadar IgE meningkat
    • Mulai pada usia dini.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan meskipun jarang karena diagnosis sudah dapat ditegakkan dari anamnesa.
  • Pemeriksaan darah : peningkatan IgE dan eosinofilia pada serum
  • Dermatopatologi : Akantosis dengan derajat yang bermacam-macam dengan edema interselular pada intradermis yang jarang (spongiosis). Infiltrat pada dermis yang mengandung limfosit, monosit, dan sel mast dengan beberapa atau tanpa eosinofil.
  • Kultur bakteri dilakukan jika ada infeksi sekunder.

Jenis-Jenis DA :
  • Infantil : Lesi dengan kulit kemerahan, vesikel2 kecil (puffy surface), skuama dengan krusta basah dan fisura akibat garukan. Lokasi khas biasanya di pipi, tapi bisa pada seluruh bagian tubuh kecuali bagian pusar ke bawah sampai batas paha atas, bokong.
  • Anak : Lesi papular, plak likenifikasi, erosi, krusta, terutama pada antecubiti dan fossa poplitea, leher, wajah dan bisa pada seluruh tubuh.
  • Dewasa dan remaja : Distribusi mirip tapi lebih banyak pada fleksor tapi juga bisa pada wajah dan leher dengan adanya likenifikasi dan ekskoriasi yang mencolok. Mungkin bisa juga pada seluruh bagian tubuh.
Diagnosis Banding  : Penyakit ini bisa di DD dengan Dermatitis seboroik, dermatitis numular, dermatitis kontak iritan, dermatitis kontak alergi, dan dermatofitosis.

Terapi diberikan sesuai dengan apa yang menjadi penyebab atopik eksem ini. Karena penyebab paling banyak dari dermatitis atopik ini karena kulit yang sangat kering.
  • Steroid topikal : untuk mengurangi reaksi peradangan, sesuaikan golongan, lokasi, dan umur penderita.
  • H1 Antihistamin oral : dapat diberikan tapi ada beberapa pendapat yang mengatakan tidak terlalu berpengaruh karena tidak adanya peran histamin dalam penyebab gatal pada DA
  • Emollien : jika penyebab DA yang utama adalah kulit yang sangat kering, emollien menjadi penting dalam pengobatan DA dimana lebih baik untuk memberikan kombinasi emollien yang bersifat oklusif dan humectant.
Edukasi pada kasus DA merupakan hal yang paling penting dimana kita menjelaskan kepada pasien atau orang tua pasien bahwa penyakit ini merupakan penyakit yang kumat-kumatan, dan untuk tidak menggaruk jika gatal. Ganti sabun mandi dengan sabun bayi atau sabun yang mengandung banyak pelembab (karena sifat sabun adalah mengikat lapisan lemak alami pada permukaan kulit sehingga membuat kulit kering), jaga kulit agar tidak kering dengan menggunakan handbody sehabis mandi atau saat kulit terasa kering, dan informasikan juga bahwa stres juga merupakan salah satu faktor pemicu untuk kambuhnya penyakit gatal ini (DA).




Sabtu, 18 Oktober 2014

Masa Koas

0 komentar
Sudah lama gak pernah buka blog ini. Meskipun awal niat buat blog ini untuk bisa share materi- materi yang aku dapet di masa kuliah sekalian share hal-hal yang aku sukai, tapi apa daya macet di tengah jalan gara-gara gak ada internet yang mendukung dan rasa malas yang susah ilang. :(
Yah meskipun mungkin bagi beberapa reader bakalan nganggep gak penting, tapi gak ada larangan buat nulis apa yang kita alami n kita suka kan?? XD hehe
Ini tulisan pertama yang aku buat sejak 2 tahun lalu aku sempet share materi kuliahku tentang parasitologi, meskipun gak banyak tapi semoga ada manfaatnya buat beberapa orang yang sempet ngunjungin blogku. hmm.. bingung juga sih mau tulis apaan buat awal pembukaan, jadi apa adanya aja yah. :)

Masa koas? Apa sih itu? bagi anak fk mungkin udah gak asing lagi ya, tapi mungkin masih ada beberapa orang yang belum tau apa sih itu. :D
Ini merupakan masa lanjutan dimana kita benar-benar langsung berhadapan dengan pasien dan memeriksa pasien setelah kita selesaikan kuliah kita selama 3,5-4 tahun, lalu wisuda, dan dapet gelar S.ked. Tiap universitas punya sistem yang berbeda-beda, kebetulan universitas dimana aku menempuh pendidikanku selama ini punya sistem yang udah meniadakan sistem clerk (semacam pengenalan untuk tiap bagian selama 3 bulan) dan menggantikannya dengan sistem orientasi selama 1 minggu dimana hanya ada waktu 1 hari untuk masuk dan mengenal tiap-tiap bagian, awalnya kita sebagai mahasiswa pasti senang karena kita jadi punya waktu bebas lebih banyak dan pulang lebih cepat dari rumah sakit. Hahaha.. Bahagia itu sederhana untuk mahasiswa.(atau hanya buat aku aja?) XD
Stase / bagian pertama yang kelompokku dapet itu Obsgyn atau biasa kenal dengan ilmu kandungan dan kebidanan, dimana "katanya" para senior stase obsgyn di RS tempat aku koas ini paling berat, berat bukan berarti karena kita disuruh angkat beban tiap hari tapi karena kita di karantina selama 8 minggu di RS. Bisa dibayangkan donk makan, mandi, beribadah, dan tidur di RS tiap hari? :(
Awal memang terasa berat banget dimana kita sebagai DM harus bener-bener bisa menyesuaikan diri dan berbaik-baik dengan para *****(maaf sensor untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan), tapi lama-lama akan terbiasa meskipun tetep aja terasa berat karena saat itu lagi bulan ramadhan. tapi di bikin fun aja deh (meskipun gak fun sama sekali) :))
Bahasan stase pertama di singkat aja deh soalnya itu udah beberapa bulan yang lalu, tentang pasien, dokter dan ujian di skip aja. hehe
Stase kedua yang aku dapet itu THT-KL atau bagian Telinga hidung tenggorok dan bedah kepala leher. Wihh... ini toh yang dibilang stase surga sama senior. Hahaha... Awal masuk datang jam 8 pagi, hal yang wajar untuk tiap poli di RS ini. Lalu dokternya dateng jam 8 lewat, perkenalan, dsb. hari pertama gak langsung periksa pasien, jadi masih liat-liat aja cara anamnesa dan pemeriksaan yang dilakuin dokternya, emang santai pakai banget, beda banget kalau dibandingan sama stase sebelumnya, bisa dibilang beda 360 derajatlah. haha. Dokternya cuma 1 dan baik banget, hari kedua dan seterusnya kita disuruh datang jam 9. dan dari 1 minggu kita cuma masuk ke poli dari hari senin-kamis dari jam 09.00 - 11.30 lalu? pulang, tidur, dan gak perlu jaga malem. XD
Santaiiiii bangeettt... jadi bikin males belajar dan bikin streaming drama korea tiap hari *lohh. Sebenermya bukan hal yang baik untuk diceritakan tapi jujur apa adanya di blog sendiri gapapalah ya, tapi mohon untuk tidak ditiru. XD
Tiap hari santai sampai akhirnya tidak terasa sudah minggu ke 5, huhu.. minggu ke 5 dan ke 6 ada ujian pasien dan ujian lisan. Untuk pasien THT sebenernya gak banyak variasi sih, kasus yang banyak itu cuma sekitar OME, OMSK, dan Corpal. Ujian pun santai.. dan gak terasa udah lewat juga. :))
Hasil???? InsyaAllah lulus.. wkwkwk.. sok yakin sih sebenernya tapi bukannya sombong atau takabur, cuma saya mencoba percaya diluluskan aja sama dokternya. hehe :))
Lupakan THT.. Next stase.... KULKEL (Kulit Kelamin)..!!
Salah satu stase minor yang paling sulit buat lulus.. (kata senior)
Awal masuk.. jeng jeng jeng.. Dokternya cantik, krudungan, dan bisa menjelaskan penyakit pasien ke pasien dan keluarganya dengan sangat baik. Cool right? I think so.~
Tapi... dokternya suka tanya-tanya tentang eflorosensi langsung ke kita, untuk kita yang baru pertama kali masuk stase ini masih bingung dan menjawab dengan "a..a..a.." -,-
tatapan dokternya langsung berubah, aku dan kelompokku hanya bisa tertunduk bisu. -,-
memang kita akui minggu lalu setelah selesai ujian THT kita semua pada mudik ke kampung halaman karena libur hari raya Idul Adha. balik-balik gak sempet belajar banyak dan menghadapi semuanya dengan pasrah. Hahaha... Bisa dibilang hanya alasan sih, soalnya belajar bisa dimana aja dan kapan saja, udah bawa buku pulang kerumah tetep aja gak kebaca dan lebih milih ngumpul bareng temen SMA dan main bareng keponakan. xD jadi jangan ditiru yah. hohoho
Masih hari pertama masih di maafkan begitu kata dokternya, haha.. Jadi malem nanti mau gak mau belajar biar bisa jawab waktu di tanya. :D
Kulkel tidak semudah yang kita kira.. kalau hanya dilihat dari ruam atau kelainan kuliatnya semua terlihat sama, jadi untuk mendiagnosa suatu penyakit memang kuncinya benar-benar di anamnesa (benar saat kuliah dibilang anamnesa teliti sudah bisa mendiagnosa 80%) jadi memang penyakit kulit untuk gambaran yang benar-benar khas untuk suatu penyakit itu di peyakit Kusta, Psoriasis, dan Tinea. Karena benar-benar khas untuk ruamnya, hehe..
Sekilas buat dokter pembimbing di kulkel ini ya.. cantik, teliti, moody (kata senior), tapi menurut pendapat pribadiku sih dokternya baik, agak tegas soalnya untuk kebaikan kita juga sih biar kita mau belajar, teliti banget waktu periksa hasil pemeriksaan kita, dan kalau mungkin ada jawaban yang nyeleneh dikit pasti di tanya sumber yang di baca darimana. But i really like her! Soalnya kalau udah jelasin suatu materi mesti dijelasin sampe ngerti (dan aku salah satu pengagum tutor yang seperti itu, daripada tutor yang hanya baca slide ppt kaya orang lagi balapan), jadi untuk isu-isu yang menyebar dari senior gak semuanya bener lah ya. :)
Tapi penyakit malas memang susah banget buat ilang.. apalagi aku ketagihan baca manga dan nonton drama korea, dan pantengin online shop. huhuhu.. sebenarnya tersiksa tapi masih belum bisa menghilangkan itu semua. :(
Saat ini aku masih ada di stase kulkel dan ini minggu kedua, senin besok minggu ketiga dan waktunya konsul buat referat. Jadi harus mulai kerja referat nih. Doakan semoga stase kulkel ini bisa terlewati dengan baik dan hasil yang memuaskan. Untuk hari ini cukup kayanya, sambung lagi next time ya.. thanks for reading. :))