Nama lain : Hookworm
Penyakit : Ankilostomiasis , infeksi cacing tambang
Pada manusia ada 2 spesies utama :
- Ancylostoma duodenale
- Necator americanus
- (Ancylostoma ceylanicum), aslinya pada kucing dan
anjing
Pada hewan, tapi dapat mengganggu manusia :
- Ancylostoma brasiliensis, pada kucing dan anjing
- Ancylostoma caninum, pada anjing
Sejarah :
- Tahun 1838 , Dubini menemukan A.duodenale
- Tahun 1905-1911, Looss, siklus hidup nya
- Tahun 1902, Stiles menemukan Necator americanus
Distribusi geografik :
Ancylostoma duodenale : pada iklim sedang
Necator americanus : pada iklim tropik
MORFOLOGI
- berbentuk silindrik & bengkok, putih kelabu , kecil
. betina : 9 - 13 x 0,4 - 0,6 mm
. jantan : 5 - 11 x 0,3 - 0,45 mm
- cuticula cukup tebal
- ujung ekor :
. betina runcing
. jantan terdapat bursa copulatrix, organ seperti payung
yang ditegakkan oleh ruji-ruji dari chitine yang
susunannya khas untuk tiap spesies.
Di dalam bursa terdapat 2 buah spiculae yang langsing panjang
Morfologi
Ancylostoma duodenale
Arah kepala : mengikuti lengkung tubuh ( huruf c )
Letak vulva :di posterior pertengahan tubuh
Rongga mulut : di bagian ventral, mempunyai 2 buah gigi yang hampir sama besar di tiap sisi
Bursa copulatrix : melebar, ruji dorsal bercabang tiga
Necator americanus
berlawanan lengkung tubuh ,spt menengadah ke atas spt bentuk kail ( huruf s )
Di
anterior pertengahan tubuh
2 buah lempeng pemotong semilunar di ventral, 2 buah yang agak kecil di dorsal
Memanjang dan bulat, rujin dorsal pendek bercabang dua
Telur
Wet
mount
•bulat
lonjong
•kulit
terdiri dari 1 lapis hyaline yang transparan
•ukuran 57
- 76 µm x 35 to 47 µm
- Habitat cacing pada mukosa usus halus, duodenum dan
bagian atas ileum.
- Menempelkan diri , menggigit sebagian mukosa usus
sambil menghisap darah hospes dibantu dengan adanya
antikoagulan yang disekresi cacing.
- Jumlah darah yang dihisap dapat dideteksi dengan
radioisotop Cr 51,
. pada Ancylostoma duodenale perhari : 0,2 mm
. pada Necator americanus perhari : 0,034 mm
. Ancylostoma duodenale 20.000 /hari
. Necator americanus 10.000/hari
- Jangka waktu ketahanan hidup
. Ancylostoma duodenale 6 -8 tahun
. Necator americanus 4 -5 tahun
Telur dikeluarkan bersama tinja –- waktu 1-2 hari pada kondisi optimal menetas –- larva rhabditiform ( bersifat aktif, pendek gemuk, mencari makan dari debris ) –- 5 hari larva filariform ( langsing, non feeding, infektif bagi manusia )---
menembus kulit pada dorsum pedis /kulit tangan ( pekerja tambang/petani ) --- pembuluh darah --- jantung --- paru-paru--- menembus alveoli disebut “ lungmigration ”--- oesophagus --- usus halus--- cacing dewasa.
Kondisi optimal :
- tanah bersifat lepas (pasir), pertukaran hawa/oksigen
- kelembaban cukup, suhu 23 – 30 C
- tidak terkena matahari langsung
- penembusan kulit
- per oral :
. Larva menembus oesophagus --- aliran darah -----
terjadi lung migration
. Larva melalui mulut langsung tertelan sampai di perut
---- dewasa di usus ( hanya pada A.duodenale )
Waktu prepaten :
- waktu yang diperlukan mulai dari infeksi sampai
menjadi dewasa.
- sekitar 5 – 6 minggu
1. Karena migrasi larva
2. Karena cacing dewasa
1. Gejala karena migrasi larva
* gejala pada kulit akibat penembusan larva, mengakibatkan
dermatitis lokal, inflamasi, berupa erythematous papula — vesikel
dengan oedema lokal. “ ground itch.
Bisa berlangsung sampai 2 minggu. Sering terjadi infeksi sekunder.
* gejala akibat larva di jaringan paru, nyeri tenggorokan, batuk,mirip
gejala pharyngitis
* gejala di tactus digestivus, nyeri epigastrium,gangguan
pencernaan, hilang nafsu makan, diare, kadang konstipasi
Cutaneous larva migrans
•Creeping eruption
•Larva dari cacing tambang pada anjing/kucing ber migrasi melalui kulit
•Akibat kontaminasi
dari faeces anjing/kucing
•Lebih sering pada anak-anak
•Menimbulkan
ke merahan,
rasa gatal
* gejala pada abdomen
* gejala anemia , terjadi secara perlahan sesuai infeksi yang
menahun
Anemia gizi besi, hipochromic micrositik
Faktor yang berperan sebelum timbul anemia:
- jumlah cacing tambang / intensitas infeksi
- cadangan zat besi penderita
- nutrisi
Patokan untuk menentukan terjadinya anemia :
Pada wanita dan anak-anak, beratnya infeksi dengan hitung telur per gram tinja = 2000, sedang pada laki dewasa = 5000
Anemia yang berkepanjangan akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik maupun mental.
Diagnosa* Mikroskopis menemukan telur cacing di tinja
. Spesimen tinja --- fiksasi dengan 10% formalin ---
konsentrasi dengan formalin-ethyl asetat ,
melalui tehnik sedimentasi --- wet mount
* Hitung telur per gram tinja :
- memperkirakan intensitas infeksi
- untuk mengevaluasi hasil terapi
- Mebendazol ( Vermox ) , 2x100mg selama 3 hari berturut-turut
- P yrantel pamoate ( Combantrin ), dosis tunggal 10-20mg/kgBB
Untuk pengobatan massal harus dipertimbangkan :
- harga
- obat harus mudah didapat
- tidak toksik, efek samping rendah
- jenis cacing yang paling menonjol
- harus efektif
- untuk
anemia , preparat besi per
oral
- Pengobatan penderita
- Mengatur pembuangan tinja, pembuatan latrin
- Pendidikan tentang higiene kesehatan
- Anjuran memakai alas kaki pada daerah
endemis
0 komentar:
Posting Komentar