Sabtu, 17 Maret 2012

Ascaris lumbricoides


Ascaris lumbricoides ( cacing gelang )
- Nematoda usus terbesar yang hidup dalam tubuh manusia

-
Penyakit : Ascariasis

-
Tersebar secara kosmopolitan, “soil transmitted helminth

-
Prevalensi cukup tinggi pada daerah tropis dengan 
      
kelembaban tinggi, sanitasi hygiene yang kurang baik

- Di
negara berkembang, 1 dari 4 orang terinfeksi.
     South east Asia 73 %,
Afrika 12 %, Amerika Tengah / 
     Selatan 8  %

-
Kematian jarang terjadi kecuali terdapat penyumbatan usus



MORFOLOGI
- C. betina : 20-35 cm x 3-6 cm
- C.
jantan : 10-31 cm x 2-4 cm

-
Berwarna merah muda / putih

-
Tubuh bagian anterior tumpul, 3 buah bibir yg 
  
lebar ( satu  mediodorsal & dua buah 
  
medioventral )

-
Tepi lateral bibir ada 2 papilla kecil & buccal 
   cavity
berbentuk  segitiga ditengah-tengah 

-Prevalensi di Indonesia; 60-90% Terutama didaerah tertinggal dan daerah kumuh
- Tubuh bagian anterior tumpul , sedangkan bagian posterior lebih lancip
- 3 buah bibir yg  lebarsatu  mediodorsal &     dua buah  medioventral

 



   











Ascaris lumbricoides, cacing dewasa jantan dan betina (makroskopis). 
  •          Bentuk panjang silindris 
  •      Ekor yang betina lurus, sedangkan yang jantan melengkung ke arah ventral.
  •      Ujung posterior cacing jantan terdapat sepasang copulatory spiculae
   


Telur Ascaris lumbricoides 


Telur yang dibuahi Fertilised eggs


    bulat lonjong
    - ukuran 45-70 x 35-50    mikron
     - dinding telur tebal dan transparan
     tdd 3 lapis ;
  .
Lipoidal vitelline membrane
  .
Lapisan glikogen
  .
Lapisan albuminoid
      - kuning kecoklatan
      - telur matang berisi larva

Bila keadaan lingkungan sekitar telur baik , seperti :

-
tanah liat, kelembaban > 80%, cukup O2
-
tempat teduh, tidak terkena sinar matahari langsung
-
temperatur 22 -23 C

dalam waktu 3 minggu telur menjadi infektif bagi manusia,
telur dapat bertahan sampai beberapa tahun

Cara infeksi

telur tertelan bersama makanan/minuman/kontaminasi tangandi dalam usus halus, dinding telur pecah – larva keluarpenetrasi dinding ususpembuluh darahjantungparuoesophagustertelan lagi sampai usus halusdewasa jantan dan betina

perlu waktu 60 - 75 hari


Epidemiologi

- Infeksi pada anak umur 5-9 tahun > dewasa
-
Akibat bermain tanah yang mengandung telur,
 
mengkontaminir tangan, makanan, mainan mereka
-
Memakan sayur mentah yang kurang bersih dicuci

Pathologi dan gejala klinik

Bila jumlah cacing sedikit ( 10-20 ekor ) tidak menimbulkan gejala

Kelainan yang ditimbulkan akibat :

  1.
migrasi larva ( 4-16 hari setelah menelan telur )
  2.
cacing dewasa ( 6-8 minggu setelah menelan telur )

1. Migrasi larva

- Trauma/ perdarahan dalam jaringan paru
     .
Reaksi radang disekitar larva
     .
Peningkatan mukus di bronchus, spasme

-
Sensitisasi pada host, allergi, serangan asthma
-
Demam
-
Batuk dengan sputum bercampur darah, sesak,  
  
urticaria
-
Sindrome Loeffler  

Pada pemeriksaan darah        : sel Eosinophil meningkat
Pada pemeriksaan auskultasi : wheezing dan ronchi 

 2. Cacing dewasa

- Habitat cacing dewasa di dalam lumen usus  halus
-
Menghisap makanan dari host

-
Gejala klinik tergantung dari :
  .
jumlah cacing / berat ringannya infeksi
  .
keadaan umum penderita

-
Faktor yang menimbulkan gejala :
  .
Faktor mekanis , karena gerak cacing dewasa
  .
Faktor khemis , karena produksi metabolik dari cacing

-
Gejala: rasa tidak enak pada perut, diare, kolik, anoreksia,
   
gejala keracunan, oedema, appendicitis
-
Cacing dewasa dapat keluar spontan melalui anus, mulut 
             
bersama muntahan 

Migrasi cacing dewasa mencapai organ lain, menimbulkan gejala akut seperti :

  .
Ileus, obstruksi usus
  .
Perforasi usus ,cacing menembus dinding usus
  . Peritonitis

Komplikasi sering dijumpai pada anak-anak

                                     
                              
Diagnosa

- telur dalam tinja : dari hapusan langsung / cara konsentrasi
- larva
dalam sputum : gastric washing
-
anamnesa yaitu keluarnya cacing dewasa melalui mulut,
 
hidung, anus

Terapi

Albendazole (Albenza) : 400 mg single dose
Mebendazole (Vermox) : 200 mg per oral, 3 hari
Pyrantel pamoate
Ivermectin Levamisol


Pencegahan

Perbaikan hygiene sanitasi perorangan dan lingkungan
Pengobatan penderita / sumber infeksi

   

0 komentar:

Posting Komentar